Jumat, 31 Oktober 2014

Teori-teori Ilmu Sosial



Berikan analisis kritis, Apa dan Bagaimanakah Hakekat Teori-Teori Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan Kompetensi yang akan dibentuk untuk atau pada Saudara dari Mata Kuliah ini, dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik  serta teori terpilih faforit yang lain pilihan Saudara ?


Jawaban :
Teori-teori ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat. Setiap teori ilmu sosial, apapun titik tolaknya konseptualnya, tentu akan tertuju pada perubahan yang menggambarkan realitas sosial (Haferkamp & Smelsera :1). Pada umumnya masyarakat akan mengalami konflik-konflik sosial dimana konflik tersebut menimbulkan interaksi yang bersifat dinamis. Disini teori-teori ilmu sosial dikaitkan dengan kompetensi yang akan saya ambil. Setiap manusia pasti memilik kompetensi yang  berbeda-beda. Ada yang menyukai kebijakan publik, manajemen publik, dan perencanaan pembangunan bila dihubungkan dengan jurusan. Dari kompetensi di atas saya mengambil kompetensi manajemen publik. Manajemen publik adalah konsentrasi yang terfokus pada bagaimana kita memajemen waktu ( time), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Dengan kita memanjemen kompetensi di atas kita akan lebih mudah dalam melakukan interaksi dengan publik atau masyarakat. Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita bisa menggunakan bahasa tubuh atau dikenal dengan bahasa non verbal. Bahasa non verbal adalah kategori interaksi simbolik dimana dalam menjadi pelayan publik kita bisa melayani masyarakat dengan simbol-simbol alamiah.
Bebicara tentang interaksi simbolik, kita sering dihadapkan dengan fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada waktu tertentu. Kita harus memahami hubungan waktu-ruang yang melekat pada semua tubuh interaksi sosial. Waktu sangat penting dalam persoalan pokok ilmu sosial (Adam, 1990:9). Hal serupa juga diungkapkan Giddens bahwa “keutuhan waktu untuk teori sosial”(1979:198). Interaksi simbolik sangat dibutuhkan dalam memberikan layanan publik. Dengan bahasa non verbal diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat. Dan tidak hanya itu, dengan bebarapa kompetensi yang kita kuasai akan sangat memudahkan kita hidup di masyarakat. Dengan interaksi simbolik juga kita akan lebih mudah dalam menganalisa konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Dengan interaksi simbolik tadi, kita secara otomatis akan belajar apa yang terjadi di masyarakat.

Sumber : Sztompka, Piotr. The Sosiology Of Social Change. 1993. Prenada Media. Jakarta Timur.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar