Selasa, 24 Desember 2013



Nama :Vinsensius Atmat Jaya
Nim :2013210105
Prodi :Ilmu Administrasi Negara
Dosen :Drs.Sugeng Rusmiwari,M.Si
Mata Kuliah :Administrasi Perkantoran


TUGAS ADMINISTRASI PERKANTORAN
 Pada dasarna saudara dipersiapkan menjadi *“leader”* dengan kompetensi *“leadership”* yang mampu mengambil keputusan yang efisien sehingga hasilnya sangat bijaksana dalam segala posisi, apakah saudara nanti berkarier pada dunia politik atau yang lain, dengan tidak membedakan gender, HAM dalam pembangunan ini, sehingga anda diharapkan sebagai *“egent of change and development”*. Pertanyaan, bagaimana mempersiapkannya dengan efisien ? Berikan analisis kritis atas konsep tersebut! Tampilkan hasilnya dalam blog saudara masing-masing dan lakukan *printo.

Jawaban :
sebagai agent of change, memang segala kesiapan harus ada.apalagi saya dituntut menjadi seorang leader,itu merupakan sebuah akuntabilitas yang kita pegang sebagai calon seorang leader.rasa tanggung jawab sebagai seorang leader harus kita wujudkan dalam berbagai tindakan tidak hanya lewat kata-kata saja.karena masyarakat akan lebih percaya kepada calon leader yang akuntabilitas, responsibilitas, serta mampu mengimplementasikan di lapangan.persiapan menjadi seorang leader yang diharapkan sebagai agen of change mampu mengambil keputusan yang dapat diterima masyarakat umum pada umumnya.dalam mengambil sebuah keputusan pun seorang leader tidak boleh sembrono, tetapi bisa mengakomodir segalanya dengan baik dan efisien.selain itu, seorang leader tidak hanya sebagai pembuat kebijakan, tetapi juga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat itulah yang terpenting.seperti teori yang dikemukakan oleh” JOSS TERRY ”, bahwa dalam diri seorang leader harus punya prinsip “POAC” .seorang leader bisa memplanning/merencanakan, bagaimana mengorganisir, bagaimana action/tindakan, dan contolling/pengevaluasian yang jelas terhadap kebijakan yang diambil, sehingga sebagai hasil akhir seorang leader bisa mengaudit,artinya seorang leader yang diharapkan sebagai agent of change bisa menghasilkan sebuah penghargaan dari perbuatan yang dilakukan.dan pengahargaan itu tidak untuk dia semata, tetapi untuk kepentingan bersama.
Menjadi seorang agent of change and development harus bisa memanfaatkan keaadaan.kita harus bisa mengkondisikan lingkungan yang akan kita pimpin.masyarakat akan bisa menilai bagaimana tingkah laku kita di masyarakat.dengan demikian kepemimpinan kiata akan dianggap berhasil apabila kita menjalankan sistemnya dengan terarah dan terkontrol.

Minggu, 22 Desember 2013

efisiensi seorang agent of change and development



Nama :Vinsensius Atmat Jaya
Nim :2013210105
Prodi :Ilmu Administrasi Negara
Dosen :Drs.Sugeng Rusmiwari,M.Si
Mata Kuliah :Administrasi Perkantoran


TUGAS ADMINISTRASI PERKANTORAN
 Pada dasarna saudara dipersiapkan menjadi *“leader”* dengan kompetensi *“leadership”* yang mampu mengambil keputusan yang efisien sehingga hasilnya sangat bijaksana dalam segala posisi, apakah saudara nanti berkarier pada dunia politik atau yang lain, dengan tidak membedakan gender, HAM dalam pembangunan ini, sehingga anda diharapkan sebagai *“egent of change and development”*. Pertanyaan, bagaimana mempersiapkannya dengan efisien ? Berikan analisis kritis atas konsep tersebut! Tampilkan hasilnya dalam blog saudara masing-masing dan lakukan *printo.

Jawaban :
sebagai agent of change, memang segala kesiapan harus ada.apalagi saya dituntut menjadi seorang leader,itu merupakan sebuah akuntabilitas yang kita pegang sebagai calon seorang leader.rasa tanggung jawab sebagai seorang leader harus kita wujudkan dalam berbagai tindakan tidak hanya lewat kata-kata saja.karena masyarakat akan lebih percaya kepada calon leader yang akuntabilitas, responsibilitas, serta mampu mengimplementasikan di lapangan.persiapan menjadi seorang leader yang diharapkan sebagai agen of change mampu mengambil keputusan yang dapat diterima masyarakat umum pada umumnya.dalam mengambil sebuah keputusan pun seorang leader tidak boleh sembrono, tetapi bisa mengakomodir segalanya dengan baik dan efisien.selain itu, seorang leader tidak hanya sebagai pembuat kebijakan, tetapi juga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat itulah yang terpenting.seperti teori yang dikemukakan oleh” JOSS TERRY ”, bahwa dalam diri seorang leader harus punya prinsip “POAC” .seorang leader bisa memplanning/merencanakan, bagaimana mengorganisir, bagaimana action/tindakan, dan contolling/pengevaluasian yang jelas terhadap kebijakan yang diambil, sehingga sebagai hasil akhir seorang leader bisa mengaudit,artinya seorang leader yang diharapkan sebagai agent of change bisa menghasilkan sebuah penghargaan dari perbuatan yang dilakukan.dan pengahargaan itu tidak untuk dia semata, tetapi untuk kepentingan bersama.
Menjadi seorang agent of change and development harus bisa memanfaatkan keaadaan.kita harus bisa mengkondisikan lingkungan yang akan kita pimpin.masyarakat akan bisa menilai bagaimana tingkah laku kita di masyarakat.dengan demikian kepemimpinan kiata akan dianggap berhasil apabila kita menjalankan sistemnya dengan terarah dan terkontrol.

Rabu, 04 Desember 2013


Nama :Vinsensius Atmat Jaya
Nim :2013210105
Prodi :Ilmu Administrasi Negara
Semester:1(satu)
 



Panitia Pelaksana Camp mahasiswa Kristen (Makris) Logos
Unit Aktivitas Kegiatan Mahasiswa Kerohanian(UAKM-K)
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
Agenda Rapat             :Rapat Pelaksanaan Camp Makris Logos 2013
Pengarah Rapat         : Ketua Unit Aktivitas Kegiatan Mahasiswa Kristen (Uakm-K) Logos
Pimpinan Rapat          : Ketua Pelaksana camp

Pointer-Pointer Hasil Rapat Dan Tindak Lanjut, Tanggal 1 dan 7 November 2013
No
Materi
Target
Pelaksana
Keterangan
1
2
3
4
5





1.
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi kegiatan camp mahasiswa kristen yang membawa dampak besar bagi semua orang yang mengikuti camp ini,secara khusus mahasiswa baru dan menjadi contoh bagi ukm yang lain.diharapkan mampu menjadi surat kristus.

Terjadi kerja sama di setiap panitia secara rutin.
Ketua pelaksana, dan semua panitia.
Panitia berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan para peserta camp logos.
2.
Untuk kelancaran kegiatan, panitia berusaha mempersiapkan segala hal yang diperlukan seperti:tempat, dana, perlengkapan, konsumsi, dan penginapan.panitia juga tidak menutup kegiatan ini sebagai kegiatan kerohanian, tetapi juga dimana kegiatan ini mahasiswa bisa saling mengenal setiap karakter dari mahasiswa satu dengan yang lain.

Menghindari akan tanggapan mahasiswa yang tidak diinginkan.
Seksi perlengkapan, seksi humas, seksi konsumsi, dan seksi usaha dana.
Perlu peningkatan koordinasi lebih lanjut di semua seksi.
3.
Dalam mempersiapkan segala persiapan yang direncanakan, di perlu dilakukan mentor bagi semua panitia camp.supaya pada saat di tempat camp panitia tidak gugup dalam membimbing semua mahasiswa baru yang siap dibekali dengan firman Tuhan.
Panitia sudah dibekali secara maksimal.
Semua panitia
Menjamin kualitas panitia camp.
4.
Kegiatan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah bagaimana mempersiapkan mahasiswa baru sebelum mengikuti camp dengan kegiatan mentoring kepada mahasiswa.

Peserta dibekali dan dipersiapkan mengikuti camp.
Seksi acara,dan team dari sekolah theologi
Mentoring secara berkelanjutan.
5.
Menerima masukan dari semua seksi, supaya tercapainya keputusan bersama.menjadikan kepanitiaan bukan hanya struktural,tetapi bisa menjalankan fungsi dari job masing-masing baik di kampus maupun saat hari pelaksanaan.namun disatu sisi setiap seksi tidak dapat berjalan dengan sendiri tanpa ada yang mengkoordinir.diperlukan sikap kepatuhan terhadap koordinator masing-masing.
Fungsi panitia semakin matang.
Koordinator semua seksi.
Perlu koordinasi yang tajam antar anggota panitia.
6.
Melakukan pendataan kepada semua peserta dan panitia baik secara administrasi maupun mental supaya menghindari kesalahan dikemudian hari.serta perlu diadakan geladi bersih kepada semuanya seperti seksi acara, karna seksi acaralah yang menentukan sukses atau tidaknya kegiatan tersebut.
Supaya acara berjalan sesuai rencana.
Seksi kesekretariatan, dan seksi acara
Melakukan latihan secara rutin dan disiplin. 
7.
Seksi acara dapat memberikan pelayanan dengan baik tanpa ada hambatan dan rintangan selama kegiatan berlangsung.memimpin acara pembukaan dengan DOA, ibadah, kebaktian kebangunan Rohani(KKR),game, dan menutup kegiatan dengan DOA

Kegiatan kerohanian yang memberkati banyak jiwa.
Seksi acara
Kekompakkan sangat dibutuhkan.
8.
Terakhir kepada  seksi korlap dalam melakukan tugasnya di lapangan memberi pengarahan kepada korlap untuk menghindari tindak kekerasan saat outbound.
Mahasiswa baru mendapat perlakuan baik dari korlap.
Seksi korlap
Menghindari tindak kekerasan.
                                                                       
                                                                           Malang, 28  November                                                                                                      KetuaPelaksana                                                                                                                                                                 Notulis,
                                                                    

                          Markurius Tamu Ama                                                                                                            Vinsensius Atmat Jaya